Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang
hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain,
proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau
term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat
harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat
berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu
dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang
netral.
Inferensi
Inferensi adalah tindakan atau proses
yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap
benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid
inference dipelajari dalam bidang logika. Inferensi manusia (yaitu
bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam
bidang psikologi kognitif, kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem
inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia.inferensi statistik
memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
Implikasi
Implikasi adalah rangkuman, yaitu
sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu
sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses berpikir yang logis
harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dalam
evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi
(=inferensi).
Wujud efidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada,
semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang
dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Evidensi itu
berbentuk data atau informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu
sumber tertentu, biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang
dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya
dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan
keterangan).
Cara menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut:
·
Observasi
·
Kesaksian
·
Autoritas
Cara menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang diperoleh adalah fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut ada dua tingkat. Yang pertama untuk meyakinkan bahwa semua bahan data tersebut adalah fakta. Yang kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
Cara menguji fakta ada dua yaitu :
·
Konsistensi
·
Koheresi
Cara menguji Autoritas
Menghidari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :
·
Tidak mengandung prasangka
pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
·
Pengalaman dan pendidikan autoritas
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasilpenelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
·
Kemashuran dan prestise
Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.
·
Koherensi dengan kemajuan
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.
Mengapa penalaran perlu dalam sebuah karya ilmiah?
Karena sebuah karya ilmiah
jika dibuat terlalu sulit maka akan terjadi salah nalar bagi orang awam. Sebuah
karya illmiah memang harus berisi tetapi dibuat mudah dimengerti karena setiap
orang berbeda daya tangkap dan pendapat teantang suatu hal
Sumber:
0 comments:
Post a Comment