Diksi pada Iklan

Diksi
Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi daripada pemilihan kata dan gaya.


Bahasa Iklan
Bahasa dalam iklan dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengombinasinasikan pesan dengan komparatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995:152). Struktur kata dalam iklan menggugah, mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian, informatif, kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif, persuasif, rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan menghibur.

Dalam hal ini saya akan membahas tentang iklan merk olahraga asal Negara Amerika yaitu “Nike” dengan jargonnya “Just Do it”. Seperti diketahui bahwa arti dari kata tersebut dapat membangun atau memotivasi. Dapat diartikan sebagai lakukanlah, memotivasi bahwa sebuah pergerakan dapat menimbulkan perubahan daripada bicara. Hal ini juga disampaikan iklan rokok ternama di Indonesia dengan jargonnya “Talk Less Do More”. Bicara sedikit Banyak Bergerak bisa diartikan seperti itu. Dari dua jargon diatas yang simple mereka menyimpan makna yang dalam yaitu perubahan itu bisa kalau dilakukan jangan hanya diam, bicara dibelakang, tapi tidak mengerti apa yang dipermasalahkan dan terkesan ikut arus. Apapun yang mau dilakukan demi perubahan kearah yang lebih baik maka lakukanlah. Dengan ini saya sebagai penulis mengajak untuk lebih banyak aksi daripada basa-basi. Jika memang anda ingin menjadi pribadi yang lebih baik, kenapa tidak?.

Sumber Referensi:


0 comments:

Post a Comment